Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin
MODEL 4 F
Refleksi ini, saya menggunakan refleksi model 4F (Facts, Feelings, Findings, Future) yang dikembangkan oleh Dr. Roger Greenaway. Model ini lalu diadaptasi kedalam bahasa Indonesia menjadi 4P yaitu: Peristiwa, Perasaan, Pembelajaran, Penerapan). Sehingga, kemudian yang kami jadikan pertanyaan pemantik dalam membuat refleksi ini adalah
- Apa yang kami (CGP)
lihat dalam proses tersebut? (Peristiwa)
- Apa yang kami (CGP)
rasakan sehubungan dengan proses yang Anda alami? (Perasaan)
- Apa hal yang
bermanfaat dari proses tersebut? (Pembelajaran)
- Apa umpan balik yang
kami (CGP) dapatkan? (Pembelajaran)
- Apa yang ingin kami
(CGP) perbaiki atau tingkatkan, agar ini berdampak lebih luas? (Penerapan)
1. 1. Fact
(Peristiwa) :
Mulai
dari 1 Februari awal dari pre-test Paket Modul 3,1 sampai 14 Februari 2023 (
Dute Date Aksi Nyata pada Modul 3.1 ) Pengalaman saya mengikuti pembelajaran
pada minggu ini sangat luar biasa. Saya melaui tahapan belajar MERDEKA sama
halnya dengan modul-modul sebelumnya. MERDEKA merupakan singkatan dari Mulai
dari diri, Eksplorasi konsep, Ruang kolaborasi, Demonstrasi kontekstual,
Elaborasi pemahan, Koneksi antar materi, Aksi nyata. Tahap mulai dari
diri, saya melakukan kegiatan yang bertujuan untuk mengaktifkan pengetahuan
awal (prior knowledge) dan mengamati keterampilan seorang pemimpin dalam
pengambilan keputusan dengan berada di antara berbagai pemangku kepentingan, di
antaranya murid, orang tua murid, guru,dan pihak komunitas sekolah. Tahap
eksplorasi konsep merupakan tahap dimana saya bereksplorasi secara mandiri untuk
memahami konsep pengambilan keputusan berbasis nilai-nilai kebajikan sebagai
seorang pemimpin dalam sekolah sebagai institusi moral, menjelaskan pentingnya
pengambilan keputusan seorang pemimpin yang berdasarkan 3 unsur yaitu
berpihak pada murid, bertanggung jawab, serta berdasarkan nilai-nilai kebajikan
universal, dan menganalisis nilai-nilai kebajikan yang terkandung dalam sebuah
pengambilan keputusan dilema etika.
Tahap ruang kolaborasi, saya melakukan kolaborasi di ruang virtual untuk saling berbagi, berkolaborasi dan menerapkan keterampilan pengambilan keputusan berdasarkan 4 paradigma, 3 prinsip, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan dengan peserta CGP lain.
Tahap
demonstrasi kontekstual, saya melakukan suatu analisis atas penerapan proses
pengambilan keputusan berdasarkan pengetahuan yang telah dipelajarinya tentang
berbagai paradigma, prinsip, pengambilan dan pengujian keputusan di sekolah
asal masing-masing dan di sekolah/lingkungan lain dengan mewawancarai 2 – 3 kepala
sekolah berbeda tentang praktik pengambilan keputusan yang biasa dilakukan oleh
kepala sekolah tersebut.
Tahap
elaborasi, pada hari senin tanggal 13 Februari 2023 Pukul 15 : 30 WIB - 17: 00 WIB
melalui Google Meet LMS Calon Guru Penggerak saya melakukan elaborasi
pemahaman tentang paradigma, prinsip, dan pengujian Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai
Kebajikan Sebagai Pemimpin Bersama Intruktur Nina Ratna Suminar, S.Sos. M.Si
Tahap
koneksi antar materi, saya membuat kesimpulan (sintesis) dari keseluruhan
materi yang didapat, dengan membuat tulisan di blog kemudian mengundang
rekan-rekan seprofesi saya untuk memberikan tanggapan atas tulisan tersebut.
Tahap
aksi nyata, saya berencana untuk mempraktikkan proses pengambilan keputusan,
paradigma, prinsip, dan pengujian keputusan di sekolah.
Dalam
menyelesaikan ketujuh tahapan pengalaman belajar tersebut saya tidak menemukan
hambatan yang begitu berarti hanya saja saya mendapatkan tantangan ketika
ditugaskan untuk mewawancarai dua kepala sekolah yang berbeda. Saat itu saya
diminta untuk mewawancarai kepala sekolah sehingga mendapatkan jawaban mengenai
pengambilan keputusan yang relevan dengan materi yang sedang dipelajari. Untuk
mencapai tujuan tersebut saya harus membuat pertanyaan pemantik yang bermakna
dan fokus pada tujuan yang ingin dicapai. Saya merasa apa yang sudah saya
lakukan telah sesuai dengan rencana dan sejauh ini berjalan dengan baik.
2. 2..Feelings
(Perasaan):
Perasaan saya sangat senang selama pembelajaran berlangsung karena materi yang saya pelajari merupakan ilmu pengetahuan baru yang harus saya kuasai sebagai seorang pemimpin pembelajaran. Guru penggerak harus berperan sebagai pemimpin pembelajaran, menggerakan komunitas praktisi, coach bagi guru lain, mendorong kolaborasi antar guru dan memajukan kepemimpinan murid. Dalam menjalankan tugas tersebut saya harus terampil dalam mengambil keputusan berbasis nilai-nilai kebajikan. Seperti yang telah saya pelajari sebelumnya seorang guru penggerak haruslah memiliki nilai mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif dan berpihak pada murid. Dalam pengambilan keputusan seorang pemimpin harus berdasarkan 3 unsur yaitu berpihak pada murid, bertanggung jawab, serta berdasarkan nilai-nilai kebajikan universal. Setiap konsep materi dari awal sampai modul ini dipelajari saya menemukan banyak sekali keterkaitan sehingga terkonstruksi membentuk sebuah pemahaman baru.
3. 3. Findings
(Pembelajaran):
PEMBELAJARAN
yang saya dapatkan dari modul 3.1
tentang pengambilan keputusan berbasis nilai-nilai kebajikan sebagai pemimpin
adalah dalam keterampilan pengambilan keputusan seringkali berbagai kepentingan
saling bersinggungan, dan ada pihak-pihak yang akan merasa dirugikan atau tidak
puas atas keputusan yang telah diambil. Kegiatan pengambilan keputusan adalah
suatu keterampilan, semakin sering kita melakukannya maka semakin terlatih,
fokus, dan tepat sasaran. Sesulit apapun keputusan yang harus diambil untuk
permasalahan yang sama-sama benar, sebagai seorang pemimpin , kita perlu
mendasarkan keputusan kita pada 3 unsur yaitu berpihak pada murid, berdasarkan
nilai-nilai kebajikan universal, dan bertanggung jawab terhadap segala konsekuensi
dari keputusan yang diambil. Ketika kita menghadapi situasi dilema etika,
akan ada nilai-nilai kebajikan mendasar yang bertentangan seperti cinta dan
kasih sayang, kebenaran, keadilan, kebebasan, persatuan, toleransi, tanggung
jawab dan penghargaan akan hidup .
Paradigma
yang terjadi pada situasi dilema etika yang bisa dikategorikan seperti di bawah
ini:
1. Individu lawan kelompok (individual vs community)
2. Rasa keadilan lawan rasa kasihan (justice vs mercy)
3.
Kebenaran lawan kesetiaan (truth vs loyalty)
4. Jangka pendek lawan jangka panjang (short term vs long term)
Tiga
Prinsip Pengambilan Keputusan :
- Berpikir Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based Thinking)
- Berpikir Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking)
- Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking)
Untuk
memandu kita dalam mengambil keputusan dan menguji keputusan yang akan diambil
dalam situasi dilema etika ataupun bujukan moral yang membingungkan, ada 9
langkah yang dapat Anda lakukan yaitu :
- 1. Mengenali nilai-nilai yang saling bertentangan
- 2. Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini
- 3. Kumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi ini.
- 4. Pengujian benar atau salah : Uji Legalitas, Uji Regulasi/ Standar Profesional, Uji Intuisi, Uji Publikasi dan Uji Panutan/ Idola
- 5. Pengujian Paradigma Benar lawan Benar.
- 6. Melakukan Prinsip Resolusi
- 7. Investigasi Opsi Trilema
- 8. Buat Keputusan
- 9. Lihat lagi Keputusan dan Refleksikan : 9 langkah pengambilan keputusan ini adalah panduan, bukan sebuah metode yang kaku dalam penerapannya.
44 Future
(Penerapan):
Guru
adalah manusia yang senantiasa berusaha untuk menggerakkan manusia lainnya.
Oleh karena itu, guru harus lebih dulu sadar bagaimana dirinya tergerak,
kemudian mempengaruhi dirinya untuk bergerak. InsyaAllah Kedepan saya akan menerapkan keterampilan pengambilan
keputusan berdasarkan 4 paradigma, 3 prinsip, dan 9 langkah pengambilan dan
pengujian keputusan seseuai dengan konsep yang telah dipelajari agar semakin
terlatih dan terampil dalam melakukan pengambilan keputusan. Dan kedapan saya
juga akan membagikan informasi terkait
pemahaman materi baru yang saya pelajari dalam modul 3.1 ini kepada rekan guru
yang melaui Komunitas Belajar Tanao Sama Sekolah Penggerak SDN 28 Melayu Kota Bima dan juga
saya akan menggerakan di komunitas KKG Asakota kebetulan saya bagian dari Penggerak Komunitas Tersebut Itulah hasil
refleksi pengalaman dan pemahaman belajar saya di modul 3.1 tentang pengambilan
keputusan berbasis nilai-nilai kebajikan sebagai pemimpin selama kurang lebih
dua minggu. semoga mencerahkan dan bermanfaat bagi seluruh pembaca pada umumnya
dan penulis pada khususnya. Terima Kasih
"Janganlah pernah ragu bahwa sekelompok kecil orang-orang yang berkomitmen dan peduli pada sesama, dapat mengubah dunia. Bahkan, hal seperti itulah yang terjadi” (Never doubt that a small group of thoughtful committed individuals can change the world. In fact, it's the only thing that ever has.") - Margaret Mead.
berikut saya tuangkan dalam Video , Jangan Lupa Komentarnya yang membangun , Share and Like , terimakasih
https://youtu.be/lm2LkSKf7S0
Teruslah
bertanya, teruslah belajar, dan teruslah bermanfaat!
0 komentar:
Posting Komentar