3.1.a.6. Demontrasi Kontekstual - Modul 3.1 - ( Pengambilan Keputusan Yang berbasis Nilai - nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin )

 



3.1.a.6. Demontrasi Kontekstual - Modul 3.1
Durasi :  
4JP
Moda: Mandiri

Tujuan Pembelajaran Khusus:  CGP dapat melakukan suatu analisis atas penerapan proses pengambilan keputusan berdasarkan pengetahuan yang telah dipelajarinya tentang berbagai paradigma, prinsip, pengambilan dan pengujian keputusan di sekolah asal masing-masing dan di sekolah/lingkungan lain.

Bapak / Ibu Calon Guru Penggerak (CGP)

Tahapan Demonstrasi Kontekstual ini merupakan wadah bagi Anda untuk menunjukkan pemahaman Anda mengenai keseluruhan materi. Anda diberi kesempatan untuk meninjau materi di modul ini dengan konteks lokal yang Anda hadapi.

Unsur-unsur apa saja yang Anda butuhkan dalam menjalankan pengambilan keputusan dilema etika, sebagai pemimpin pembelajaran? Dalam hal ini, kesempatan tersebut berupa mengadakan wawancara dengan pimpinan/kepala sekolah tentang praktik pengambilan keputusan selama ini di sekolah asal Anda, dan juga di tempat/lingkungan lain. Hasil wawancara ini akan Anda analisis berdasarkan konsep-konsep yang telah dipelajari di modul ini. Hasil analisis Anda akan dijadikan sebuah refleksi atas praktik pengambilan keputusan dilema etika yang telah dijalankan di sekolah asal Anda dan di sekolah-sekolah lain di lingkungan Anda.

Wawancara dengan Pimpinan/Kepala Sekolah:

  1. Anda diminta untuk mewawancarai 2-3 pimpinan (kepala sekolah) di lingkungan Anda (salah satunya adalah pimpinan di sekolah asal Anda).
  2. Hasil wawancara ini adalah untuk mendapatkan sebuah wacana tentang praktik pengambilan keputusan yang selama ini dijalankan, terutama untuk kasus-kasus yang di mana nilai-nilai kebajikan saling bersinggungan, atau untuk kasus-kasus dilema etika yang sama-sama benar.
  3. Apa yang selama ini dilakukan pimpinan-pimpinan tersebut, praktik apa yang selama ini dijalankan?
  4. Analisis praktik pengambilan keputusan dilema etika tersebut di antara para pemimpin yang Anda wawancarai, dan kaitkan dengan pengetahuan Anda sendiri tentang 4 paradigma, 3 prinsip dan 9 langkah pengujian.
  5. Analisis dan lakukan refleksi atas hasil wawancara tersebut. Silakan unggah hasil wawancara dan refleksi Anda dalam bentuk video/audio/tertulis.

Panduan Pertanyaan Wawancara (Guiding Questions for the Interview)

  • Selama ini, bagaimana Anda dapat mengidentifikasi kasus-kasus yang merupakan dilema etika atau bujukan moral?
  • Selama ini, bagaimana Anda menjalankan pengambilan keputusan di sekolah Anda, terutama untuk kasus-kasus di mana ada dua kepentingan yang sama-sama benar atau sama-sama mengandung nilai kebajikan?
  • Langkah-langkah atau prosedur seperti apa yang biasa Anda lakukan selama ini?
  • Hal-hal apa saja yang selama ini Anda anggap efektif dalam pengambilan keputusan pada kasus-kasus dilema etika?
  • Hal-hal apa saja yang selama ini merupakan tantangan dalam pengambilan keputusan pada kasus-kasus dilema etika?
  • Apakah Anda memiliki sebuah tatakala atau jadwal tertentu dalam sebuah penyelesaian kasus dilema etika, apakah Anda langsung menyelesaikan di tempat, atau memiliki sebuah jadwal untuk menyelesaikannya, bentuk atau prosedur seperti apa yang Anda jalankan?
  • Adakah seseorang atau faktor-faktor apa yang selama ini mempermudah atau membantu Anda dalam pengambilan keputusan dalam kasus-kasus dilema etika?
  • Dari semua hal yang telah disampaikan, pembelajaran apa yang dapat Anda petik dari pengalaman Anda mengambil keputusan dilema etika?

 HASIL WAWANCARA DENGAN KEPALA SDN 12 SARAE  KOTA BIMA

                        





1.  1  Selama ini bagaimana anda dapat megidentifikasi kasus – kasus yang merupakan dilema etika atau bujukan moral ..?

Selama ini saya menyikapi kasus yang memang ada di sekolah kami adalah bagaimana saya bisa melihat dan meyikapi sebuah kasus tersebut seperti  Dilema etika yang  merupakan situasi yang terjadi ketika seseorang harus memilih antara dua pilihan di mana kedua pilihan tersebut secara moral benar tetapi bertentangan. Sedangkan bujukan moral merupakan situasi yang terjadi ketika seseorang harus membuat keputusan antara benar atau salah.  Dari pengalaman saya bekerja pada Satuan pendidikan yang saya tempati , kita telah mengetahui bahwa dilema etika adalah hal berat yang harus dihadapi dari waktu ke waktu.

Ketika kita menghadapi situasi dilema etika, akan ada nilai-nilai kebajikan mendasari yang bertentangan seperti cinta dan kasih sayang, kebenaran, keadilan, kebebasan, persatuan, toleransi, tanggung jawab dan penghargaan akan hidup.

2.   2  Selama ini, bagaimana Anda menjalankan pengambilan keputusan di sekolah Anda, terutama untuk kasus-kasus di mana ada dua kepentingan yang sama-sama benar atau sama-sama mengandung nilai kebajikan?

Saya Menyelesaiakan  Kasus – kasus yang ada di sekolah saya ini baik itu kasus Dilema Etika Maupun Bujukan Moral itu dengan berbagai cara dan untuk mewujudkannya maka langkah yang harus saya terapkan sebagai berikut :

1.    Memberikan pengetahuan 4 Paradigma pengambilan keputusan kepada rekan sejawat di sekolah. Yang meliputi pemahaman paradigma (1) individu lawan masyarakat. memberikan pemahaman kepada rekan sejawat, bahwa masalah yang sedang dihadapi merupakan pertentangan antara individu dengan kelompok. Penjelasan pertentangan antara seorang guru dengan beberapa orang guru. (2) rasa keadilan lawan rasa kasihan. Saya menjelaskan bahwa ada kalanya aturan tertulis dapat dilangar dengan membuat keputuskan karena rasa kasihan. Tentu saja situasi yang dihadapi oleh sesorang membuat seseorang( siswa bertindak)melanggar aturan. Oleh karena itu peraturan dapat saja tidak berlaku karena ada pengecualian (3) kebenaran lawan kesetian. Paradigma ini tidak kalah penting untuk dilihat, karena menyangkut hubungan antara individu satu dengan yang lainnya. Dalam kehidupan kita membutuhkan orang-orang yang setia untuk dapat menjalani hidup menjadi bahagia.

2.    Saya menjelaskan bahwa etika bersifat relatif, bergantung pada kondisi dan situasi, dan tidak ada aturan baku yang berlaku, namun demikian ada prinsip-prisip berpikir yang dapat digunakan ketika menghadapi permasalahan yang menantang. Penjelasannya adalah (1) berpikir berbasis hasil akhir. Saya menjelaskan bahwa pengambilan keputusan harus melihat hasil akhir, agar orang lain tidak dirugikan dengan keputusan itu. Apalagi menyangkut masa depan seseorang (siswa) (2) berpikir berbasis peraturan. Penegakan peraturan tidak selamanya berpatokan pada peraturan yang berlaku, hal ini dapat merugikan individu, jika peraturan yang menjadi dasar pengambilan keputusan itu, dan (3) berpikir berbasis rasa peduli. Sebuah keputusan mengambarkan bahwa kita bertindak karena rasa peduli terhadap individu (siswa), karena berkaitan dengan kehidupan yang akan dilalui di masa yang akan datang.

3.    Menjelaskan pengujian terhadap pengambilan keputusan . Penjelasan ini saya jelaskan dengan mengingatkan kembali kasus-kasus yang telah terjadi di sekolah. Dan menjelaskan cara menguji kasus tersebut. Agar rekan sejawat mengetahui bahwa pengambilan keputusan bertanggung jawab. Saya menjelaskan 9 langkah pengambilan keputusan dan pengujian keputusan dalam masalah yang dihadapi. Selain itu sikap kritis, kreatif dan kritis harus disertai dalam pengambilan keputusan itu. Sembilan langkah itu di mulai dari (1) mengenalkan kepada rekan sejawat bahwa ada nilai-nilai yang saling bertentangan dalam situasi. Oleh karena itu saya meminta rekan sejawat untuk melakukan identifikasi terhadap sebuah kasus. Selanjutnya menyaring apakah masalah ini betul-betul berhubungan dengan aspek moral, bukan berhubungan dengan sopan-santun dan norma. Selanjutnya (2) menentukan siap yang terlibat dalam situasi ini. Dalam penjelasan, saya akan mengajak untuk melihat siapa saja yang mengalami dilemma, dan diharpak semua harus terpanggil dalam situasi ini. (3) kumpulan fakta-fakta yang relevan dengan situasi. Jadi penekanan bahwa permasalahan itu ada fakta yang relevan. Untuk mengambil keputusan harus memiliki data yang lengkap dan detail.(4)pengujian salah dan benar. Dimulai dengan uji legal, uji regulasi/standar professional, uji intuisi. Yang tidak kalah penting penekatan pada uji halaman depan koran. Uji panutan/idola. Saya menekankan kelima uji tersebut sejalan dengan prinsip pengambilan keputusan. Penting penekanan bahwa ketika uji itu gagal, maka pengambilan keputusan tidak membahayakan diri sendiri, karena situasi bukan dilema etika tetapi ternyata bujukan moral. (5) pengujian paradigma benar -lawan benar. Penekanan saya pada situasi yang terjadi. Individu lawan masyarakat, rasa keadilan lawan rasa kasihan, kebenaran lawan kesetian dan jangka pendek lawan jangka Panjang. Selanjutnya saya menjelaskan (6) melakukan prisnsip resolusi (7)investigasi Opsi Trilema (8) buat keputusan (9)lihat lagi keputusan dan refleksikan

 

3.  3,   Langkah-langkah atau prosedur seperti apa yang biasa Anda lakukan selama ini?

Langkah – Langkah yang saya terapkan dalam mengambil suatu keputusan  ada 9 langkah yang dapat dilakukan seperti

1.  Menentukan nilia-nilai yang saling bertentangan.

2.  Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi tersebut.

3.  Kumpulkan fakta-fakta yang relevan dalam situasi tersebut.

4.  Pengujian benar atau salah, yang dilakukan dalam beberapa tahap yaitu: Uji legal, Uji  Regulasi/Standar Profesi, Uji Intuisi, Uji Publikasi, Uji Panutan/Idola

5.  Pengujian Paradigma Benar lawan Benar

6.  Melakukan Prinsip Resolusi

7.  Investgasi Opsi Trilema

8.  Buat Keputusan

9.  Lihat lagi Keputusan dan Refleksikan

Perlu diingat bahwa 9 langkah pengambilan keputusan ini adalah panduan, bukan sebuah metode yang kaku dalam penerapannya. Pengambilan keputusan ini juga merupakan keterampilan yang harus diasah agar semakin baik. Semakin sering kita berlatih menggunakannya, kita akan semakin teramapil dalam pengambilan keputusan. Hal terpenting dalam pengambilan keputusan adalah sikap yang bertanggung jawab dan mendasarkan keputusan pada nilai-nilai kebajikan universal.

4.    4Hal-hal apa saja yang selama ini Anda anggap efektif dalam pengambilan keputusan pada kasus-kasus dilema etika?

Dilema etika seringkali membuat kita sulit untuk mengambil keputusan. Keputusan yang kita ambil sering kali hanya berdasarkan pada prinsip-prinsip berikut ini:

  1. Melakukan demi kebaikan orang banyak atau yang kita kenal dengan Berpikir Berbasis pada Hasil Akhir (Ends Based Thinking).
  2. Menjunjung tinggi nilai-nilai pada prinsip dalam diri atau yang sering kita sebut dengan Berpikir Berbasis Peraturan (Rules Based Thinking).
  3. Melakukan apa yang kita harapkan orang lain lakukan pada diri kita atau kita kenal dengan Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Cares Based Thinking).

Sebelum mengambil keputusan, terdapat 9 (sembilan) langkah yang dapat disusun untuk memandu kita dalam mengambil keputusan dan menguji keputusan dalam situasi dilema etika yang membingungkan karena adanya beberapa nilai-nilai yang bertentangan, diantaranya adalah sebagai berikut:

  1. Mengenali bahwa ada nilai-nilai yang saling bertentangan dalam situasi, dengan cara mengidentifikasi dan menyaring masalah yang berhubungan dengan etika sopan satun dan norma sosial.
  2. Tentukan siapa saja pihak yang terlibat dalam situasi tersebut.
  3. Kumpulkan fakta-fakta yang relevan, dalam hal ini kita dapat menggunakan salah satu teknik Coaching dan Kompetensi Sosial Emosi Teknik STOP
  4. Pengujian Benar atau Salah, dalam hal ini dapat dilakukan menggunakan uji legal, uji regulasi atau standar profesional, uji intuisi, uji halaman depan, dan uji panutan atau idola
  5. Pengujian menggunakan empat paradigma benar lawan benar
  6. Melakukan prinsip resolusi dengan menggunakan 3 (tiga) prinsip pengambilan keputusan, yaitu berbasis hasil akhir, berbasis peraturan, dan berbasis rasa peduli.
  7. Investigasi opsi trilema, yaitu munculnya sebuah gagasan baru yang kreatif saat kebingungan dalam pengambilan keputusan.
  8. Buat keputusan
  9. Lihat keputusan dan refleksikan, dalam hal ini salah satu langkah yang dapat kita gunakan adalah teknik IA (Inquiry Apresiatif) menggunakan konsep BAGJA yang berarti Buat Pertanyaan, Ambil Pelajaran, Gali Mimpi, Jabarkan Rencana, dan Atur Ekseskusi

Keputusan yang tepat dan bijak akan sangat berpengaruh dalam perubahan pendidikan di Indonesia yang lebih maju. Bersama kita wujudkan merdeka belajar.

Jadi Hal yang efektif  saya dalam  mengambil suatu keputusan yang sesuai dengan apa yang saya pejari dari kasus Dilema Etika dan Bujukan Moral yaitu  harus berlandaskan  pada 4 Paradigma  pengambilan Keputusan , 3 Prinsip dalam Pengambilan Keputusan dan 9 Langkah Pengambilan Keputusan sehingga  dengan saya menerapkan itu semua Alhamdulilah saya mampu membedakan setiap kasus yang saya hadapi apakah kasus tersebut  termasuk dilema etika ataukah bujukan moral. Selanjutnya saya mengetahui paradigma apa yang terjadi pada kasus saya, sehingga saya mampu menggunakan prinsip serta langkah-langkah pengambilan keputusan yang tepat..

5. Hal-hal apa saja yang selama ini merupakan tantangan dalam pengambilan keputusan pada kasus-kasus dilema etika?

Yang menjadi tanntangan  bagi saya dalam menyikapi kasus dilemma etika adalah Dilema etika merupakan permasalahan yang sering terjadi di sekolah. Perang bathin, perang mulut, adu argument selalu mewarnai dalam mengambil keputusan di antara sesama guru. Diskusi yang Panjang dengan banyaknya interupsi, terkadang menimbulkan konflik di antara guru. Bahkan air mata seoraang pendidik, tercurah demi sebuah keputusan yang bertanggung jawab.

Perasaan Yang Bimbang antar satu  dan yang lain itu semua merupakn tantangan kita dalam menghadapi Kasus Dilema Etika

Disinilah tantangan yang harus kita hadapi Saya bagian dari pengambilan keputusan yang bertanggun jawab  sebagai kepala sekolah sangat bertanggung jawab dalam hal ini untuk kebaikan dan ketentraman rekan – rekan guru saya .

6.    6. Apakah Anda memiliki sebuah tatakala atau jadwal tertentu dalam sebuah penyelesaian kasus dilema etika ?

 Untuk menyelesaikan Sebuah kasus Dilema Etika tentu saya tidak serta merta langsung meyelesaikan langsung pada saat itu melainkan saya mempunyai sederet langkah – langkah atau trik penyelesaiannya dan itu semua Harus terjadwal bagi saya karena memang penyelesaian dari semua itu tidak kita mengada – ngada sehingga harus  meyelesaikan langsung pada saat itu tanpa memikirkan suatu resiko atau dampak yang akan terjadi untuk kedepannya dan Alhamdulilah di sini dalam saya menyusun jadwal tentu saya di bantu oleh adik – adik Guru pengerak 

 7. apakah Anda langsung menyelesaikan di tempat, atau memiliki sebuah jadwal untuk menyelesaikannya, bentuk atau prosedur seperti apa yang Anda jalankan?

Tentu pada saat saya menghadapi kasus dilema Etika kita tidak serta merta langsung menyelesaikan di tempat itu melainkan kita memilih sebuah Jadwal yang harus kita rancang sehingga apa yang menjadi langkah – langkah yang kita ambil untuk menyelesaikan Kasus tersebut akan lebih matang dan Insya Allah akan lebih Maksimal dan bentuk prosedur yang saya terapkan adalah dimana kami mempunyai komunitas di sekolah kami, dan komunitas itu kami aktifkan setiap hari sabtu jadi pada hari itu kami pergunakan di setiap minggunya baik untuk melakukan pembelajaran bersama maupun melakukan sebuah  evaluasi dan refleksi sehinngga tidak menutup kemungkinan kalau ada satu kasus atau permasalahan maka kamipun menjadwalkannya setiap hari sabtu sehingga itu semua bisa kami rancang dan agendakan hal apa saja dan prosedur  serta langkah apa saja yang akan kami tempuh, tentu di sini saya tidak berjalan sendiri melainkan saya  menggandeng adik – adik saya dari Guru penggerak angkatan pertama untuk melakukan sebuah kerja sama yang solid .

8.    8  Adakah seseorang atau faktor-faktor apa yang selama ini mempermudah atau membantu Anda dalam pengambilan keputusan dalam kasus-kasus dilema etika?

Alhamdulilah  rasa syukur saya Kepada Allah SWT karena di sekolah yang saya pimpin terdapat 2 orang guru penggerak yang Masya Allah luar biasa mereka  selalu membantu saya di dalam mengambil suatu keputusan baik itu  kasus dilemma etika maupun bujukan moral selain daripada itu mereka juga menjadi pemimpin pembelajaran yang mendorong tumbuh kembang murid secara holistik; aktif dan proaktif dalam mengembangkan pendidik lainnya untuk mengimplementasikan pembelajaran yang berpusat kepada murid; serta menjadi teladan dan agen transformasi ekosistem pendidikan untuk mewujudkan profil Pelajar Pancasila

9.   9.  Dari semua hal yang telah disampaikan, pembelajaran apa yang dapat Anda petik dari pengalaman Anda mengambil keputusan dilema etika?

Pembelajaran yang dapat saya petik adalah Setelah saya mempelajari Kasus dilema etika maupun bujukan moral  dampaknya saya sebagai pemimpin satuan pendidikan Khususnya di SDN 12 Sarae Kota Bima mampu membedakan setiap kasus yang saya hadapi apakah termasuk dilema etika ataukah bujukan moral. Selanjutnya saya mengetahui paradigma apa yang terjadi pada kasus saya, sehingga saya mampu menggunakan prinsip serta langkah-langkah pengambilan keputusan yang tepat.

Menurut saya pengetahuan  tentang pengambilan keputusan ini sangat penting bagi saya sehingga saya bisa mengambil keputusan yang tepat dan efektif, serta tidak gegabah dalam mengambil keputusan baik sebagai individu maupun sebagai pemimpin  Satuan Pendidikan di sekolah. Sebelum saya mendapat pengetahuan tentang pengambilan keputusan ini saya merasa bahwa banyak hal atau keputusan yang saya buat selama ini tidak berdasar alur pemikiran yang jelas dan terstruktur, sehingga setelah saya mempelajari nya bersama adik – adik saya dari Guru Penggerak  Alhamdulilah saya mengenal bagaimana prinsip pengambilan keputusan yang tepat, pola pengambilan keputusan serta membedakan antara dilema etika dan bujukan moral serta penggunaan 9 langkah pengambilan keputusan, membuat saya semakin mantap dan percaya diri untuk bisa mengambil keputusan yang tepat. Walaupun saya harus lebih banyak lagi berlatih lagi dan belajar untuk melatih kemampuan pengambilan keputusan ini dan menerapkan ilmu yang sudah saya peroleh tapi saya sangat bersyukur bisa mendapatkan pengetahuan bagaimana orang-orang hebat mengambil keputusan yang tepat.

 

 WAWANCARA DENGAN KEPALA SEKOLAH  SDN 28 MELAYU KOTA BIMA

 

Kepala Sekolah SDN 28 Melayu Kota Bima merupakan kepala sekolah penggerak   terkait dalam pengambilan keputusan yang berbasis nilai - nilai kebajikan  secara terperinci kepala sekolah menuangkan di blog pribadinya 

https://nurfatuh.blogspot.com/2023/02/pengambilan-keputusan-berbasis-nilai.html

Selama ini, Bagaimana anda dapat mengidentifikasi kasus-kasus yang merupakan dilema etika atau bujukan moral?

JAWABAN NARASUMBER :

Cara saya mengidentifikasi kasus tersebut yaitu melihat dari sudut pandang kebenaran kasus yang saya hadapi dimana dalam kasus tersebut membutuhkan pengambilan keputusan dengan mempertimbangkan kebijakan-kebijakan atau peraturan yang telah dibuat dan ada sebelumnya dengan memperhatikan perasaan-perasaan yang muncul.

Selama ini, bagaimana Anda menjalankan pengambilan keputusan di sekolah Anda, terutama untuk kasus-kasus dimana ada dua kepentingan yang sama-sama benar atau sama-sama menandung nilai kebajikan?

JAWABAN NARASUMBER :

selama ini dalam menjalankan pengambilan keputusan yaitu selalu mengedapankan bermusyawarah untuk mencapai mufakat bersama dengan guru-guru sambil menganalisis secara bersama-sama dampak atau tantangan yang muncul dari pengambilan keputusan tersebut dengan peraturan yang telah ada sehingga dari hal tersebut saya bisa memutuskan keputusan atau langkah yang harus saya ambil demi kebaikan bersama atau orang banyak

Langkah-langkah atau prosedur seperti apa yang biasa anda lakukan selama ini?

JAWABAN NARASUMBER :

Langkah-langkah atau prosedur yang biasa saya lakukan antara lain :

Mengidentifikasi kasus tersebut dan menganalisis resikonya Mengumpulkan fakta-fakta yang relevan atau  data-data yang lengkap Meminta saran atau tanggapan dari Gutu-Guru senior, Komite maupun Koordinasi dengan Dinas setempat Mengadakan rapat bersama guru-guru atau musyawarah untuk mengambil keputusan yang terbaik yang mengandung nilai-nilai kebajikan dan dipastikan memenuhi kebutuhan orang banyak 

Hal-hal apa saja yang selama ini Anda anggap efektif dalam pengambilan keputusan pada kasus- kasus dilema etika?

JAWABAN NARASUMBER :

Dalam  suatu Pengambilan keputusan didasarkan kepada peraturan sekolah yang telah disepakati Bersama dan juga peraturan atau kebijakan yang telah disusun oleh pemerintah karena merupakan Lembaga formal Mempertimbangkan keputusan dengan memperhatikan dampak serta pengaruh yang akan muncul baik jangka pendek maupun kedepanya Jangka panjang serta mempertimbangkan kepentingan umum (banyak orang)

Hal-hal apa saja yang selama ini merupakan tantangan dalam pengambilan keputusan pada kasus- kasus dilema etika?

JAWABAN NARASUMBER :

Hal-hal yang menjadi tantangan dalam pengambilan keputusan tersebut yaitu :

Setiap pengambilan keputusan sudah pasti ada tantanngnya , Tidak ada suatu putusan yang membuat semua apa yang diputuskan dapat memenuhi semua kehendak , jadi dalam membuat suatu keputusan itu memenuhi kebutuhan bersama yang adil dan bijaksana

Apakah anda memiliki sebuah tatakala atau jadwal tertentu dalam sebuah penyelesaian kasus dilema etika, apakah anda langsung menyelesaikan ditempat ataumemiliki sebuah jadwal untuk menyelesaikannya, bentuk atau prosedur apa yang anda jalankan?

JAWABAN NARASUMBER :

Saya tidak memiliki jadwal tertentu tergantung situasi bila kasus tersebut genting yang perlu untuk dibahas bersama dan diperlukan kehadiran semua guru maka perlu adanya pertemuan untuk mengadakan rapat kedinasan tapi jika kasusnya tidak terlalu genting atau ringan cukup meminta pertimbangan ke beberapa guru saja sebelum mengambil keputusan.

Adakah seseorang atau faktor- faktor apa yang selama ini mempermudah atau membantu Anda dalam pengambilan keputusan dalam kasus-kasus dilema etika?

JAWABAN NARASUMBER :

Faktor-faktor yang mempermudah saya dalam pengambilan keputusan selama ini yaitu :

Banyak Belajar dari pengalaman , terkadang dalam suatu sekolah yang saya pernah pimpin pastinya ada  guru - guru yang hebat yang pola pikirnya mengedpankan kepentingan bersama lebih - lebih kepentingan murid dengan adanya mereka seperti itu sangat membantu untuk sebuah keputusan yang baik, Adanya masukan-masukan dari teman - teman kepala sekolah yang lain yang bisa di ajakan berdiskusi , serta mempertimbangan peraturan yang dibuat berdasarkan keputusan atau kesepakatan Bersama Selalu mengajak warga sekolah untuk ikut membantu memberikan masukan-masukan atau solusi

Dari semua hal yang telah disampaikan, pembelajaran apa yang dapat anda petik dari pengalaman anda mengambil keputusan dilema etika?

JAWABAN NARASUMBER :

Yang saya yakini dalam suatu pengambilan suatu keputusan pastinya ada yang merasa tidak puas perlu di tanamkan bahwa apabila keputusan itu lebih banyak keberpihakanya itu termasuk kebutusan yang baik dan Pembelajaran yang dapat saya ambil yaitu bahwa dalam pengambilan keputusan harus memperhatikan manfaat bagi orang banyak serta mempertimbangkan nilai-nilai kebajikan atau peraturan yang ada sehingga tidak melenceng dari masalah yang dihadapi dan juga keputusan yang tepat dan bika akan membawa perubahan ke arah yang lebih baik atau lebih maju.

ANALISIS  HASIL WAWANCARA DENGAN KEPALA SEKOLAH

                        Daftar Tugas/Checklist Refleksi Wawancara: 

 

No.

Tugas

Ada (A)/

Tidak Ada (TA)

1.

Isi: Hal-hal menarik apa yang muncul dari wawancara tersebut, pertanyaan-pertanyaan mengganjal apa yang masih ada dari hasil wawancara bila dibandingkan dengan hal-hal yang Anda pelajari seperti 4 paradigma, 3 prinsip, dan 9 langkah pengujian, apa yang Anda dapatkan?

Ada berhubung sekolah yang saya wawancarai merupakan sekolah penggerak dan juga guru – guru yang ada dalam sekolah tersebut terdapat Guru Penggerak Angkatan 3 jadi setiap pertimbangan dalam pengambilan keputusan mereka sama sama memahami pengambilan keputusan yang berbasis kebajikan terhadap kasus – kasus dilemma etika maupun bujukan Moral . Berdasarkan hasil wawancara saya dengan kepala sekolah yang saya wawancarai bahwa dalam pengambilan keputusan mereka lebih dominan untuk bermusyawarah bersama-sama warga sekolah dan didiskusikan dalam bentuk rapat bersama, dimana dari rapat tersebut keputusan yang dihasilkan lebih kepada untuk kebaikan bersama atau demi kebaikan orang banyak. sedangkan dari yang saya pelajari dari modul 3.1 pertimbangan pengambilan keputusan harus berdasarkan 4 paradigma, 3 prinsip dan menggunakan 9 konsep pengambilan dan pengujian keputusan untuk mengukur ketepatan keputusan yang akan kita ambil kedepannya. sedangkan dari keseleruhanya dikarenakan mereka sebagai sekolah penggerak dan salah satu dianatara Guru - gurunya terdapat Guru Pengggerak  Angkatan 3 Kota Bima ,  mereka Sudah memahami bagaiman pengambilan suatu keputusan terkait dilema etika maupun bujukan moral 

2.

Isi: Bagaimana hasil wawancara antara 2-3 pimpinan yang Anda wawancarai, adakah sebuah persamaan, atau perbedaan. Kira-kira ada yang menonjol dari salah satu pimpinan tersebut, mengapa, apa yang membedakan?

adapun persamaan dalam wawancara tersebut yaitu : sama - sama mengidentifikasi kasus yang akan dibahas sebelum pengambilan keputusan mempertimbangkan peraturan yang telah dibuat atau yang sudah ada pengambilan keputusan dilaksanakan secara bermusyawarah tidak ada perbedaan dalam wawancara tersebut yaitu : Pada Kepala sekolah pertama dalam pengambilan keputusan beliau berusaha untuk mengumpulkan fakta- fakta yang relevan dengan permasalahan yang ada dan juga dari data-data yang lengkap sebelum diambil keputusan bersama  dalam memutuskan  mempertimbangkan data atau fakta yang ada menurut saya, dari pertimbangan pengambilan keputusan sama - sama memahami langkah langkah dalam pengambilan keputusan yang berbasis  nilai - nilai kebajikan 

3.

Isi: Apa rencana ke depan para pimpinan dalam menjalani pengambilan keputusan yang mengandung unsur dilema etika? Bagaimana mereka bisa mengukur efektivitas pengambilan keputusan mereka?

menganalisa permasalahan yang ada menentukan pertimbangan-pertimbangan nilai-nilai yang akan muncul dalam menetapkan keputusan yang dibuat melakukan pengujian terhadap keputusan yang akan diambil bersama-sama melaksanakan refleksi dalam pengambilan suatu keputusan yang bertanggung jawab kedapan pimpinan akan melakukan pengambilan keputusan dengan Langkah – Langkah yang lengkap yaitu menganalisis permasalahan dengan melihat 4 paradigma , 3 prinsip dan 9 langkah pengambilan keputusan yang bertanggungjawab . kemudian untuk mengukur efektifitas pengambilan keputusan mereka melihat dari hasil atau kepuasan yang dirasakan oleh semua pihal yang terdampak dalam keputusan yang diambil.

4.

Isi: Bagaimana Anda sendiri akan menerapkan pengambilan keputusan dilema etika pada lingkungan Anda, pada murid-murid Anda, dan pada kolega guru-guru Anda yang lain? Kapan Anda akan menerapkannya?

 Dalam rangka pengambilan keputusan yang mengandung dilema etika saya akan melakukan Langkah – Langkah dengan sesuai apa yang sudah pelajari dari modul ini dari dengan melihat nilai – nilai yang saling bertentangan dalam studi kasus tersebut,  dengan menerapkan  menerapkan 9 langkah konsep pengambilan dan pengujian keputusan mulai dari mengenali nilai-nilai yang bertentangan, menentukan siapa saja yang terlibat dalam kasus tersebut, mengumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan kasus tersebut melakukan pengujian benar atau salah, melakukan pengujian paradigma benar lawan benar, melakukan prinsip resolusi, melaksanakan investigasi opsi trilema, menetukan  keputusan dan yang terakhir adalah sebelum merilis keputusan ditinjau Kembali dan merefleksikan agar apa apa yang menjadi keputusan dapat diterima oleh semua pihak

5.

Teknis: Kejelasan suara/tulisan di video/blog naratif Anda, format apa yang akan gunakan, sudahkah Anda mengujinya/membacanya dan melihat hasilnya/membayangkan bila orang lain membaca tulisan Anda?

Dalam pembuatan tugas ini saya menggunakan menggunakan Blog saya https://muhamadputralbimawy.blogspot.com/ dan menggunakan tulisan yang jelas dengan memberikan warna yang terang agar orang lain bisa dengan mudah membaca dan memahami isinya.dan melabelkan dengan Guru Penggerak dan Demonstrasi Kontekstual

6.

Teknis: Durasi waktu/panjang tulisan, apakah sudah diuji untuk maksimal dan minimal waktu berbicara, atau apakah sudah ditinjau isi dan panjang tulisan Anda, dan kepadatan/intisari  materi yang Anda ingin sampaikan?

Dalam tugas ini, saya meletakkan pertanyaan panduan sesuai pertanyaan yang dipertanyakan dan juga jawaban dari narasumbernya agar mudah tersampaikan kepada para pembaca, mengenai panjang tulisan merupakan hasil tulisan dari wawancara tertulis bersama dengan 2 kepala sekolah yang saya jadikan narasumber dalam menyampaikan materi wawancara yang akan dibahas

 

  Salah Bahagia Salam Guru Penggerak 

 

0 komentar:

Posting Komentar